Rabu, 27 Agustus 2014

Kepada Senja yang tak pernah gelap...




Masih terjaga, dan kurasakan hatiku gerimis di sana. Basah oleh kesedihan yang entah darimana datangnya.
Ada begitu banyak perasaan yang sulit kucegah, merongrongku dengan gelisah yang tak hilang jua.
Aku ini kenapa? Mungkin karena kilau permata telah membuatku buta? Tidak. Tidak pernah sekali pun….
Aku ingin pergi, dari semua semu yang kualami.
Rabb.. adakah senja yang tak pernah gulita? Yang jingganya tetap bertahan tak jenuh-jenuh menemani riak ombak.
Aku ingin kesana, membalut sunyiku yang mulai terusik.
Hanya ingin terlelap sebentar dan bermimpi bahwa semuanya baik-baik saja.
Meski setelah ku kembali terjaga, sakitku makin bertambah menyadari semuanya adalah maya.
Isakku yang tak pernah kau dengar dengan cermat, bisakah sedikit lega setelah aku memelukmu?
Tapi aku seorang saja disini. Sendiri mempelajari artiku. Mengapa dan bagaimana terus bergantian memburuku…
Rabb, aku ingin kesana. Kepada senja yang tak pernah gulita. Merasakan sejuknya untuk hatiku yang membara.
Rabbi…