Masih terjaga, dan kurasakan hatiku gerimis di sana. Basah oleh
kesedihan yang entah darimana datangnya.
Ada begitu banyak perasaan yang sulit kucegah, merongrongku dengan
gelisah yang tak hilang jua.
Aku ini kenapa? Mungkin karena kilau permata telah membuatku buta?
Tidak. Tidak pernah sekali pun….
Aku ingin pergi, dari semua semu yang kualami.
Rabb.. adakah senja yang tak pernah gulita? Yang jingganya tetap
bertahan tak jenuh-jenuh menemani riak ombak.
Aku ingin kesana, membalut sunyiku yang mulai terusik.
Hanya ingin terlelap sebentar dan bermimpi bahwa semuanya baik-baik
saja.
Meski setelah ku kembali terjaga, sakitku makin bertambah menyadari
semuanya adalah maya.
Isakku yang tak pernah kau dengar dengan cermat, bisakah sedikit lega
setelah aku memelukmu?
Tapi aku seorang saja disini. Sendiri mempelajari artiku. Mengapa dan
bagaimana terus bergantian memburuku…
Rabb, aku ingin kesana. Kepada senja yang tak pernah gulita.
Merasakan sejuknya untuk hatiku yang membara.
Rabbi…