Senin, 28 April 2014

The pieces of my heart are missing you...

Seperti debu yang terhempas,
habis, hanya berkas-berkas yang ditinggalkannya...

terurai jingga di pelataran senja
saat surya telah begitu hafal jalurnya
tak pernah berkhianat untk mencari jalan lain

Begitukah hatimu?
Lalu kutemui rindu yang berbalut sendu wajah sang embun

enggan beranjak lenyapkan sejuk.

Ah, aku benar-benar rindu padamu..
Sejak kali pertama kudengar lirih suaramu bisikkan cinta.

Tolong jangan tafsirkan ini bagai picisan murahan tentang kekasih tak halal

Bukan! Sungguh bukan itu!
ini tentang hati yang berharap Surga dan perjumpaan dengan Rabb-nya.

Tapi aku gersang saat kusadari kita berbeda.
Seperti jarak itu terlampau angkuh menjauh,
terasa samar dan menyedihkan.

Tapi aku mencintaimu, bagaimana pun kita.
Karena itulah tak pernah alpa kusebut namamu dalam hening doa
Semoga saja Dia sudi mengijabahnya.
agar dapat kurasakan lembut hatiku oleh kita yang satu.

Aku merindukanmu saat kulihat mereka
karena rindu itulah kurasakan hadirmu begitu dekat.

Lagi-lagi hujan mendinginkan peluhku
oleh sayup-sayup nafas yang tak akan keluhkan lelah mengejarmu.

Aku mencintaimu, karena-Nya yang telah anugerahkanku cinta.

...Ayah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar