Sabtu, 21 September 2013

ISLAM, Tak Sekedar Ritual!

Apa yang membedakan ISLAM dengan agama yang lain? Tentu saja karena ISLAM tak sekedar ibadah ritual, tapi ISLAM adalah ideologi.
ISLAM adalah tauhid, penghambaan total kepada Allah dan ketaatan total pada apapun yang dibawa Rasulullah. Bahwa Rasulullah tak sekedar menjadikan ISLAM di ruang privat, namun sebagai pemutus perkara diantara kaum muslimin. Bukankah Rasulullah adalah negarawan yang berpikir bagaimana ISLAM tak sekedar diterapkan di Madinah? Bukankah Rasulullah tak pernah menjadikan tambang garam, sumber air, api, padang gembalaan dan semisalnya dikuasai oleh individu dengan dalih privatisasi? Apalagi diserahkan pada orang kafir? Bukankah Rasulullah hanya menjadikan ISLAM saja sebagai dasar negara saat memimpin di Madinah? Ya, syahadat tak sekedar “percaya” bahwa Allah dan Rasulnya benar-benar ADA, namun mau “mempercayakan” seluruh hidup kita dikendalikan oleh aturan Allah yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
ISLAM memerintahkan untuk sholat 5 kali sehari, dan menganjurkan untuk sholat sunnah guna melengkapi kedekatan kita kepadaNya. Tapi seluruh warga sholatpun belum tentu menghapus penghambaan kepada hukum selain ALLAH, selama syariah belum dijadikan sumber dari segala sumber hukum. Sebelum wakil rakyat menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah RasulNya sebagai sumber dari segala perundang-undanganNya. Bukankah kita selalu memohon petunjuk jalan yang lurus dalam setiap sholat kita? Bukankah petunjuk jalan yang lurus hanya ada dalam syariahNya? Lalu mengapa kita masih percaya pada hukum buatan manusia?
ISLAM memerintahkan untuk membaca dan mentadabburi Al-Qur’an. Tapi seluruh warga melakukan tadarus setiap haripun belum tentu menyelesaikan kasus kemaksiatan yang semakin merajalela. Karena Al-Qur’an tak akan mampu menyelesaikan persoalan ketika hanya dibaca, dan tak difungsikan sebagaimana mestinya. Bukankah katanya Al-Qur’an itu petunjuk? Bukankah petunjuk itu memberikan jalan bagaimana kita melewati kehidupan agar tak salah langkah? Lalu mengapa sampai detik ini kita tak menjadikan Al-Qur’an untuk menyelesaikan seluruh persoalan hidup? Dari persoalan negara hingga rumah tangga, dari masalah pribadi hingga satu negeri, dari ibadah mahdhah hingga muamalah, dari ekonomi hingga hubungan luar negeri, dari syirik hingga politik, dari pergaulan hingga pendidikan, dari kita bangun tidur hingga kita tidur lagi, dan dari sejak lahir hingga kita mati.
ISLAM memerintahkan untuk berpuasa ramadhan dan puasa sunnah lainnya untuk menjadikannya benteng hawa nafsu kita. Tapi seluruh kaum muslim berpuasa pun belum mampu membentengi umat dari serangan pemikiran kufur. Dari ide demokrasi, HAM, gender, pluralisme, kekebasan, sekulerisme yang semakin hari semakin menggerogoti akidah kaum muslimin. Bukankah dulu ada Khalifah yang menjadi benteng serangan orang-orang kafir baik fisik maupun pemikiran? Bukankah kita butuh negara yang melindungi seluruh kepentingan kaum muslimin? Bukankah seluruh umat ISLAM di belahan bumi manapun adalah laksana satu tubuh?
ISLAM memerintahkan kita untuk menuju baitullah. Namun seluruh kaum muslimin dari belahan bumi manapun berhaji setiap tahun, ternyata belum mampu menghentikan kebiadaban orang-orang kafir terhadap saudara-saudara kita di Palestina, Afghanistan, Irak, Kashmir, Chechnya, Xing jiang, Moro, dan belahan bumi manapun. Bukankah mereka sudara kita? Bukankah begitu indahnya ukhuwah saat kita dipertemukan di baitullah? Bukankah Allah kita satu? Bukankah Rasul kita satu? Bukankah kitab kita satu? Bukankah kiblat kita satu? Lalu mengapa kita tak mau bersatu?… ISRAEL dan antek-anteknya bukannya tak bisa dikalahkan, tapi kita yang belum menjadikan akidah sebagai dasar persatuan!
Jadilah agen-agen pejuang syariah, yang tak hanya memikirkan ketakwaan individu semata, yang tak hanya berupaya meraih keshalihan pribadi, yang tak cukup hanya memikirkan diri sendiri, yang berjuang keras agar kemuliaan ISLAM juga dinikmati seluruh dunia, yang menjadikan dunia takluk di bawah kepemimpinan ISLAM dan kaum muslimin, layaknya Rasulullah dan para sahabat yang membinasakan kejahiliyahan Makkah, layaknya Muhammad Al Fatih yang menaklukkan Romawi,  layaknya Mushab bin Umair yang menjadi duta Madinah dan layaknya Sholahudin al Ayyubi yang meruntuhkan kedigdayaan pasukan Salib… dan kita adalah anak cucu mereka! Yang darahnya mengalir di setiap jengkal tubuh kita! Yang kemuliaannya masih layak kita jaga sepenuh jiwa raga!
Jadilah SUPERHERO… yang tak cukup menyelamatkan cacing kepanasan, tak cukup menyelamatkan seorang kawan, tak cukup menyelamatkan diri dan kehormatan namun mampu menyelamatkan peradaban dari jurang kehancuran!
Kita mampu! Menunjukkan pada dunia bahwa ISLAM adalah rahmatan lil alamin dan kita adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan!
.
*Teruntuk para pejuang syariah dan khilafah… bertahanlah, karena pertolongan-Nya selalu ada di depan mata….

repost from: http://qousa.wordpress.com/2011/02/24/islam-tak-sekedar-ritual/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar