Apa yang membedakan ISLAM dengan agama yang lain? Tentu saja karena ISLAM tak sekedar ibadah ritual, tapi ISLAM adalah ideologi.
ISLAM adalah tauhid, penghambaan total kepada Allah dan ketaatan
total pada apapun yang dibawa Rasulullah. Bahwa Rasulullah tak sekedar
menjadikan ISLAM di ruang privat, namun sebagai pemutus perkara diantara
kaum muslimin. Bukankah Rasulullah adalah negarawan yang berpikir
bagaimana ISLAM tak sekedar diterapkan di Madinah? Bukankah Rasulullah
tak pernah menjadikan tambang garam, sumber air, api, padang gembalaan
dan semisalnya dikuasai oleh individu dengan dalih privatisasi? Apalagi
diserahkan pada orang kafir? Bukankah Rasulullah hanya menjadikan ISLAM
saja sebagai dasar negara saat memimpin di Madinah? Ya, syahadat tak
sekedar “percaya” bahwa Allah dan Rasulnya benar-benar ADA, namun mau
“mempercayakan” seluruh hidup kita dikendalikan oleh aturan Allah yang
dibawa oleh Rasulullah SAW.
ISLAM memerintahkan untuk sholat 5 kali sehari, dan menganjurkan
untuk sholat sunnah guna melengkapi kedekatan kita kepadaNya. Tapi
seluruh warga sholatpun belum tentu menghapus penghambaan kepada hukum
selain ALLAH, selama syariah belum dijadikan sumber dari segala sumber
hukum. Sebelum wakil rakyat menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah RasulNya
sebagai sumber dari segala perundang-undanganNya. Bukankah kita selalu
memohon petunjuk jalan yang lurus dalam setiap sholat kita? Bukankah
petunjuk jalan yang lurus hanya ada dalam syariahNya? Lalu mengapa kita
masih percaya pada hukum buatan manusia?
ISLAM memerintahkan untuk membaca dan mentadabburi Al-Qur’an. Tapi
seluruh warga melakukan tadarus setiap haripun belum tentu menyelesaikan
kasus kemaksiatan yang semakin merajalela. Karena Al-Qur’an tak akan
mampu menyelesaikan persoalan ketika hanya dibaca, dan tak difungsikan
sebagaimana mestinya. Bukankah katanya Al-Qur’an itu petunjuk? Bukankah
petunjuk itu memberikan jalan bagaimana kita melewati kehidupan agar tak
salah langkah? Lalu mengapa sampai detik ini kita tak menjadikan
Al-Qur’an untuk menyelesaikan seluruh persoalan hidup? Dari persoalan
negara hingga rumah tangga, dari masalah pribadi hingga satu negeri,
dari ibadah mahdhah hingga muamalah, dari ekonomi hingga hubungan luar
negeri, dari syirik hingga politik, dari pergaulan hingga pendidikan,
dari kita bangun tidur hingga kita tidur lagi, dan dari sejak lahir
hingga kita mati.
ISLAM memerintahkan untuk berpuasa ramadhan dan puasa sunnah lainnya
untuk menjadikannya benteng hawa nafsu kita. Tapi seluruh kaum muslim
berpuasa pun belum mampu membentengi umat dari serangan pemikiran kufur.
Dari ide demokrasi, HAM, gender, pluralisme, kekebasan, sekulerisme
yang semakin hari semakin menggerogoti akidah kaum muslimin. Bukankah
dulu ada Khalifah yang menjadi benteng serangan orang-orang kafir baik
fisik maupun pemikiran? Bukankah kita butuh negara yang melindungi
seluruh kepentingan kaum muslimin? Bukankah seluruh umat ISLAM di
belahan bumi manapun adalah laksana satu tubuh?
ISLAM memerintahkan kita untuk menuju baitullah. Namun seluruh kaum
muslimin dari belahan bumi manapun berhaji setiap tahun, ternyata belum
mampu menghentikan kebiadaban orang-orang kafir terhadap saudara-saudara
kita di Palestina, Afghanistan, Irak, Kashmir, Chechnya, Xing jiang,
Moro, dan belahan bumi manapun. Bukankah mereka sudara kita? Bukankah
begitu indahnya ukhuwah saat kita dipertemukan di baitullah? Bukankah
Allah kita satu? Bukankah Rasul kita satu? Bukankah kitab kita satu?
Bukankah kiblat kita satu? Lalu mengapa kita tak mau bersatu?… ISRAEL
dan antek-anteknya bukannya tak bisa dikalahkan, tapi kita yang belum
menjadikan akidah sebagai dasar persatuan!
Jadilah agen-agen pejuang syariah, yang tak hanya memikirkan
ketakwaan individu semata, yang tak hanya berupaya meraih keshalihan
pribadi, yang tak cukup hanya memikirkan diri sendiri, yang berjuang
keras agar kemuliaan ISLAM juga dinikmati seluruh dunia, yang menjadikan
dunia takluk di bawah kepemimpinan ISLAM dan kaum muslimin, layaknya
Rasulullah dan para sahabat yang membinasakan kejahiliyahan Makkah,
layaknya Muhammad Al Fatih yang menaklukkan Romawi, layaknya Mushab bin
Umair yang menjadi duta Madinah dan layaknya Sholahudin al Ayyubi yang
meruntuhkan kedigdayaan pasukan Salib… dan kita adalah anak cucu mereka!
Yang darahnya mengalir di setiap jengkal tubuh kita! Yang kemuliaannya
masih layak kita jaga sepenuh jiwa raga!
Jadilah SUPERHERO… yang tak cukup menyelamatkan cacing kepanasan, tak
cukup menyelamatkan seorang kawan, tak cukup menyelamatkan diri dan
kehormatan namun mampu menyelamatkan peradaban dari jurang kehancuran!
Kita mampu! Menunjukkan pada dunia bahwa ISLAM adalah rahmatan lil alamin dan kita adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan!
.
*Teruntuk para pejuang syariah dan khilafah… bertahanlah, karena pertolongan-Nya selalu ada di depan mata….
repost from: http://qousa.wordpress.com/2011/02/24/islam-tak-sekedar-ritual/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar